Lima Paket Soal Dalam Satu Ruang
Mau
pintar? Belajarlah wahai anak-anak bangsa peserta Ujian Nasional 2012, karena
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) memberlakukan lima paket soal berbeda
di setiap ruangan ujian. Standar kelulusan tahun ini sama yakni 5,50.
“Lima
paket soal itu merupakan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Artinya, dalam satu ruangan ujian akan ada lima soal yang berbeda untuk SMA dan
SMP. Ini untuk mencegah kecurangan,” ungkap Drs Paimin Slamet, Ketua
Sekretariat Ujian Nasional Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar kepada wartawan di
kantornya, Rabu (22/2).
Penyelenggara
UN sendiri sudah siap 90 persen. Pendataan peserta ujian sudah sampai pada
penetapan Daftar Nominasi Tetap (DNT). Sekarang ini sudah masuk tahapan
pemeliharaan data. “Dalam minggu-minggu ini atau akhir Februari akan ada rapat
koordinasi antara penyelenggara provinsi dengan kabupaten/kota serta perguruaan
tinggi dan kantor kementerian agama,” jelas Slamet yang juga Korwas Diknas
Provinsi Kalbar ini.
Standar
kelulusan tahun ini, kata dia, nilai rata-rata 5,50 dari semua mata pelajaran
ujian nasional, dan tidak boleh ada angka di bawah empat. Bagi peserta yang
tidak lulus ada dua alternatif: mengulang tahun depan atau mengikuti ujian
kesetaraan paket.
“Paket
C untuk SMA/MA/SMK, Paket B untuk SMP/MTs, dan paket A untuk SD/MI. Pengalaman
tahun lalu, Juni dilaksanakan. Secara umum tingkat kelulusan kita pada tahun
lalu 98 persen lebih. Tahun ini target kita naiklah,” harap Slamet.
Evaluasi
secara umum pada UN 2011 telah berjalan baik dan lancar dengan hasil tingkat
kelulusan peserta didik lebih baik dari tahun sebelumnya. Untuk mengejar target
lebih baik lagi, diberikan motivasi seperti kegiatan try out dua sampai tiga
kali di setiap kabupaten/kota, serta menambahkan jam belajar atau les tambahan.
Dijelaskan
Slamet, jika UN tahun lalu ada dua tim pemantau yakni Tim Pemantau Independen
(TPI) untuk SMP dan tim pengawas satuan pendidikan dari perguruan tinggi
negeri. “Sekarang TPI sudah tidak ada lagi, hanya tinggal tim pengawas satuan
pendidikan dari Untan untuk SMA/MA/SMK. Jadi SMP tidak ada tim pemantaunya,”
katanya.
Razia pelajar
Dengan
prosedur operasi standar yang ada, Slamet mengatakan kecurangan-kecurangan bisa
diantisipasi. Apalagi untuk lembaran soal mulai dari pengadaan sampai
percetakan sekarang ini dilakukan di pusat. Artinya dari pusat mendistribusikan
ke provinsi, barulah provinsi distribusikan ke kabupaten/kota.
Untuk
itu, gubernur sudah mengeluarkan surat edaran Nomor: 420/0427/Kessos-C
tertanggal 14 Februari 2012. Surat dengan perihal persiapan pelaksanaan Ujian
Nasional Tahun 2012 ditujukan kepada bupati/walikota se-Kalbar.
“Untuk
kepentingan monitoring terkait kesiapan pelaksanaan UN, gubernur mengharapkan
kebijakan-kebijakan yang diambil dilaporkan secara tertulis kepada Gubernur
Kalbar pada kesempatan pertama,” kata Slamet.
Sebagai
wujud konsistensi dan komitmen bersama, gubernur juga minta kepada
bupati/walikota untuk dapat melakukan persiapan-persiapan melalui berbagai
kebijakan yang tidak hanya semata-mata berorientasi pada upaya memaksimalkan
hasil belajar. Namun juga kebijakan yang secara objektif dapat berdampak
positif terhadap kesiapan peserta didik dalam menghadapi UN.
“Seperti
melakukan razia atau penertiban pelajar di tempat-tempat umum dan hiburan pada
jam belajar, membatasi waktu operasional warnet khususnya pada malam hari. Dan
kebijakan lainnya yang sejenis,” papar Slamet.
Terpisah,
anggota Komisi D DPRD Provinsi Kalbar H Miftah SHi menyambut baik langkah
antisipasi praktik kecurangan pelaksanaan Ujian Nasional 2012 melalui
pemberlakuan lima paket soal tersebut.
“Kebijakan
itu salah satu upaya dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk
memperkecil kemungkinan peserta mencontek saat ujian,” kata politisi daerah
pemilihan Ketapang-KKU ini.
Menurutnya,
tahun sebelumnya hanya ada dua paket soal, dengan lima paket soal ini tentu
mengubah susunan tempat duduk peserta ujian dalam satu ruangan, apalagi tentu
posisi duduk peserta akan diacak.
Miftah
mengingatkan, pendistribusian soal ujian juga harus mendapat pengawasan dan
pengawalan ketat. “Jangan sampai ada kabar lagi seperti tahun lalu, ada bocoran
soal, bocoran kunci jawaban, dan sebagainya. Orang tua dan pihak sekolah
diharapkan mengawasi anak-anaknya dengan baik,” katanya. (jul)
Sumber
: http://www.equator-news.com/utama/20120223/ujian-nasional-2012-antisipasi-curang
0 komentar:
Posting Komentar